Friday, December 30, 2011

Kido/Nova Juga Gagal ke Final

JAKARTA, KOMPAS.com — Markis Kido yang berpasangan dengan Nova Widianto juga gagal melaju ke final turnamen Copenhagen Masters yang berlangsung di Denmark. Dengan demikian, tidak ada lagi wakil Indonesia yang tersisa.

Pada turnamen yang hanya diikuti empat pasangan ganda putra dengan pertandingan sistem gugur ini, Kido/Nova kalah dari pasangan tuan rumah Mathias Boe/Carsten Mogensen. Mereka kalah cukup mudah dua game langsung, 4-21, 17-21.

Pada pertandingan sebelumnya, Nova Widianto yang bermain pada ganda campuran dengan Pia Zebadiah juga menelan kekalahan. Nova/Pia kalah dua game langsung dari pasangan Denmark, Joachim Fischer/Cristinna Pedersen, 8-21, 13-21.

Thursday, December 29, 2011

Sony Tersingkir dari Pelatnas



JAKARTA – PB PBSI menetapkan komposisi baru pada pelatnas musim kompetisi 2012. Status tunggal putra Sony Dwi Kuncoro akan digantikan amunisi lain. Perubahan komposisi amunisi pelatnas 2012 digulirkan cabang olahraga (cabor) bulu tangkis.

Status promosi dan degradasi berlaku bagi beberapa nama.PBSI mengklaim saat ini tidak lagi memberikan jaminan tiket pelatnas milik Sony. Kabid Binpres PB PBSI Hadi Nasri mengatakan, posisi Sony rencananya akan digantikan pemain lain yang kemungkinan adalah Tommy Sugiarto.

”Status promosi degradasi tetap dijalankan. Pergeseran pemain tetap pada.Tampaknya,Sony akan keluar dan posisinya diganti pemain lain,” ungkap Hadi, Rabu 28 Desember 2011.

Sony sebelumnya gagal menunjukkan performa bagus dalam beberapa turnamen karena masalah problem nonteknis seperti cedera.Performa negatif Sony musim ini ditutup kekalahannya pada fase pembuka Sunrise Syed Modi Memorial India Open Grand Prix Gold 2011. Padahal,peringkat dunia Sony berada 45 setrip di atas Prannoy. Imbas kegagalan itu,Sony gagal mereposisi status dunianya.

Peringkatnya justru turun satu setrip ke urutan 65 dunia. Hadi menambahkan,posisi Sony rencananya akan digantikan Tommy yang performanya cukup stabil sepanjang musim 2011.Tommy sebelumnya sempat meraih medali emas Taiwan Open 2011 setelah menang 21-15,15-21,21-17 atas Tanongsak Saensomboonsuk (Thailand). ”Rencananya, Tommy akan masuk karena agak stabil.Tapi,kami harus menunggu pemainnya itu mau atau tidak masuk pelatnas,”lanjut Hadi.

Menjalani persaingan penutup pada Sunrise Syed Modi Memorial India Open Grand Prix Gold,Tommy sebenarnya gagal menembus perempat final.Dia yang berstatus unggulan keempat menyerah 17- 21,17-21 kepada Sourabh Varma (India). Meski tersingkir,status dunianya justru naik satu peringkat ke setrip 17 di bawah Marc Zwiebler (Jerman) dan Jan O Jorgensen (Denmark).

Mereka bertiga menggusur posisi Boonsak Ponsana yang turun tiga setrip ke urutan 18 dunia. PBSI saat ini menetapkan kuota pelatnas 2012 maksimal hanya 68 pebulu tangkis putra/putri.Jumlah tersebut harus disesuaikan dengan anggaran.

Pada musim 2012,PBSI mengalami kenaikan anggaran maksimal 75% atau maksimal Rp30 miliar dari musim 2011.Selain turnamen,mereka harus menjalani persiapan Olimpiade dan Piala Thomas/Uber 2012.

okezone.com

Monday, December 26, 2011

Rijal/Debby Kalah, Indonesia Gagal Menangi Ganda Campuran

Lucknow - Harapan Indonesia meraih gelar di nomor ganda campuran India Terbuka GP Gold gagal. Ini terjadi setelah pasangan Muhammad Rijal/Debby Susanto takluk di laga final.

Dalam laga Babu Banarasi Das Indoor Stadium, Minggu (25/12/2011), Rijal/Debby kalah dari unggulan pertama asal Thailand, Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam, lewat rubber set, 16-21, 21-18 dan 21-11, dalam waktu 58 menit.

Di set pertama, Rijal/Debby mampu tampil prima meski selalu kejar mengejar angka sejak awal. Hingga akhirnya kedua pasangan sama kuat di 16-16, Rijal/Debby tak terkejar untuk menutup set ini dengan 21-16.

Masuk di set kedua permainan Rijal/Debby sedikit menurun karena mereka sempat tertinggal 13-8. Lalu Bisa memperkecil kedudukan jadi 11-13 sebelum akhirnya tertinggal jauh 11-18.

Tapi Rijal/Debby tak menyerah dan lewat tambahan tujuh angka, mereka mampu menyamakan kedudukan jadi 18-18, sebelum akhirnya Sudket/Saralee menang 21-18.

Di set ketiga Rijal/Debby sudah kehilangan konsentrasi dan harus tertinggal cukup jauh 6-13. Mampu mengejar ketertinggalan hingga 10-15 namun akhirnya tak kuasa membendung sang lawan untuk memenangi laga final dengan 21-11.

Kesempatan Indonesia meraih gelar masih terbuka di nomor ganda putra lewat Andrei Aditia/Christoper Rusdianto dan di nomor tunggal putra yang diwakili unggulan kedua, Taufik Hidayat.

Mohammad Resha Pratama - detiksport

Sunday, December 25, 2011

Taufik Kandaskan Alamsyah

NEW DELHI - Tunggal putra kebanggan Indonesia, Taufik Hidayat berhasil melangkahkan kakinya ke babak semifinal turnamen India Grand Prix Gold 2011. Kepastian ini didapat setelah Taufik mengalahkan yuniornya, Alamsyah Yunus.

Taufik sukses menaklukkan Alamsyah dengan skor 21-17, 11-21, 21-11. Melihat skor akhir pertandingan, jelas bukan perkara mudah buat Taufik menyingkirkan kompatriotnya itu. Butuh tiga set bagi Taufik untuk meraih kemenangan atas Alamsyah.

Di set pertama, pebulutangkis asal Jawa Barat itu tampil cukup menjanjikan. Smash-smash keras yang dilancarkan Taufik, membuat Alamsyah sedikit kewalahan. Tidak mau kalah, Alamsyah pun terus bermain terbuka untuk mengimbangi perlawanan seniornya tersebut. Namun akhirnya, Alamsyah tetap harus mengakui keunggulan Taufik di set pertama dengan skor 21-17.

Game kedua agaknya menjadi miliki Alamsyah. Tampil menekan, Alamsyah berhasil mengatur tempo pertandingan. Sementara, Taufik pun sedikit kehilangan ritme seperti di game pertama. Alhasil, set kedua pun menjadi milik Alamsyah. Bahkan, Alamsyah sempat meninggalkan Taufik dengan skor 14-5 hingga akhirnya Alamsyah menutup laga di set kedua 11-21 untuk keunggulan dirinya.

Menang pengalaman bertanding, Taufik berhasil memanfaatkan stamina Alamsyah yang mulai nampak sedikit kedodoran. Di set penentuan ini, giliran Taufik yang menekan dan meninggalkan jauh Alamsyah. Titik klimaks pertandingan ini terjadi saat kedudukan 21-11 untuk kemenangan Taufik.

Di partai semifinal, Taufik akan berhadapan dengan wakil Hong Kong, Wing Ki Wong yang di babak perempat final sukses menaklukkan pebulutangkis tuan rumah, Sameer Verma dengan angka 21-12, 21-13.

Rejdo Prahananda - Okezone

Friday, December 23, 2011

Tiga Gugur, Tunggal Putra Sisakan Taufik & Alamsyah



NEW DELHI - Sejumlah wakil Indonesia berguguran memasuki babak ketiga ajang India Open Grand Prix Gold 2011. Tercatat, dari lima pemain yang turun, tiga tunggal putra harus angkat koper.

Simon Santoso yang jadi andalan utama Indonesia sekaligus unggulan pertama di kejuaraan ini harus tersingkir lantaran mengundurkan diri saat berhadapan dengan Misbun Ramdan Mohmed Misbun asal Malaysia, Kamis (22/12/2011) kemarin. Simon memutuskan tidak datang ke arena pertandingan karena kelelahan usai bermain di ajang Super Series di China, pekan lalu.

Hasil kurang baik juga dicatatkan dua unggulan lainnya, yakni Dyonisius Hayom Rumbaka dan Tommy Sugiarto. Hayom yang menempati unggulan enam di luar dugaan dikalahkan pemain non unggulan asal Suppanyu Avihingsanon, lewat pertarungan ketat tiga game, 21-12 15-21 21-17.

Unggulan keempat, Tommy Sugiarto juga tampil kurang greget. Sama seperti Hayom, putra dari petenis legendaris Icuk Sugiarto ini juga harus menyerah di tangan pemain non unggulan tuan rumah, Sourabh Varma. Tommy kalah straight game, 21-17, 21-17.

Beruntung, Indonesia masih bisa menyelamatkan muka setelah dua wakil lainnya Taufik Hidayat dan Alamsyah Yunus sukses melewati hadangan lawan-lawannya dan menembus babak perempatfinal. Taufik sukses menjinakkan pemain tuan rumah, Gurusaidutt R. M. V dengan 21-13, 21-19. Sementara Alamsyah berhasil mengalahkan Zulfadli Zulkiffli asal Malaysia (21-18 21-15).

Namun nahasnya, Indonesia dipastikan hanya bisa mengirim satu wakilnya ke babak semifinal. Pasalnya, Taufik dan Alamsyah harus saling bunuh di babak perempatfinal, hari ini.

Sementara dari nomor ganda campuran, Indonesia sukses meloloskan dua wakilnya ke babak perempatfinal. Mereka adalah pasangan Fran Kurniawan/Shendy Puspa Irawati dan Muhammad Rijal/Debby Susanto. Di babak delapan besar nanti, Fran/Shendy bakal berhadapan dengan unggulan tiga asal Malaysia, Peng Soon Chan/Liu Ying Goh. Sedangkan Rijal/Debby menghadapi ganda campuran Thailand, Maneepong Jongjit/Savitree Amitapai.

Di nomor tunggal putri, Indonesia juga masih punya dua wakil yakni Belaetrix Manuputi dan Desi Hera. Di babak perempatfinal, Belaetrix akan berhadapan dengan Tsz Ka Chan (Hong Kong), sementara Desi akan menantang unggulan empat asal Jepang, Eriko Hirose.

Indonesia juga masih punya dua wakilnya di nomor ganda putra dan putri. Ricky Karanda Suwardi/Muhammad Ulinnuha dan Andrei Adistia/Christopher Rusdianto yang sukses menembus perempatfinal. Di ganda putri, Della Destiara Haris/Andini Suci Rizky dan unggulan kedua, Vita Marissa/Nadya Melati masih memberikan harapan bagi Indonesia memetik prestasi.

Achmad Firdaus - Okezone

Thursday, December 22, 2011

Wakil-wakil 'Merah Putih' Melaju

New Delhi - Sejumlah pebulutangkis Indonesia berhasil melewati rintangan awal di turnamen India Terbuka GP Gold 2011. Para pebulutangkis tunggal putra yang diunggulkan masih menemui jalan mulus.

Dari 11 tunggal putra tampil sejak babak pertama, hanya lima wakil yang berhasil lolos dari babak kedua pada Rabu (21/12/2011). Kesemuanya akan memainkan laga babak ketiga, Kamis (22/12) untuk berebut tiket ke perempatfinal.

Kelima wakil itu adalah Simon Santoso (1), Dionysius Hayom Rumbaka (6), Tommy Sugiarto (4), Alamsyah Yunus (8) dan Taufik Hidayat (2). Namun Sony Dwi Kuncoro dipaksa merasakan kekecewaan usai kandas di laga pembuka dari Parannoy H.S 16-21 15-21.

Di babak sebelumnya, Simon mengalahkan Soon Huat Goh 21-15 21-7, Hayom menyingkirkan Sumeeth Reddy B. 21-14 21-9; Tommy menang dari Iskandar Zulkarnain Zainuddin 21-18 21-8 dan Taufik relatif mudah menundukkan Lin Yu Hsien 21-19 21-5.

Di nomor tunggal putri, 'Merah Putih' meloloskan empat dari lima pemainnya usai Fransiska Ratnasari mundur sebelum bertanding. Mereka yang lolos ke babak kedua adalah Bellatrix Manuputi setelah membungkam pebulutangkis kualifikasi Tanvi Lad 21-14 19-21 21-13, Desi Hera menang mudah dari Pai Yu Po 21-10 21-10, Maria Febe Kusumastuti memenangi duelnya melawan Anita Ohlan 21-6 21-14 dan Aprilia Yuswandari usai mengatasi Claudia Mayer 21-12 21-10.

Ganda campuran masih lengkap dengan meloloskan keempat pasangannya ke babak kedua. Mereka adalah Fadhilah Irfan/Aggraini Weni mengalahkan Hemagendra Babu T./Jyostha P 21-9 21-12; Fran Kurniawan/Shendy Puspa menundukkan Arun Vishny/Aparna Balan 21-14 19-21 21-16, Riky Widianto/Puspita Richi Dili menang dari Maneepong Jongjit/Savitree Amitapai 21-15 21-16 dan Muhammad Rijal/Debby Susanto tidak bertanding karena lawannya mundur.

Sedangkan hanya tiga dari lima pasangan ganda putra yang berhasil lolos ke babak kedua. Diawali dari Gideon Markus Fernaldi/Agripinna Prima mengalahkan Nelso Heg Wei Keat/Teo Ee Yi 14-21 21-12 21-18 diikuti dengan kemenangan Ricky K. Suwardi/Muhammad Ulinnuha dari Manish Gupta/Gurav Venkat 21-11 21-16 dan Andrei Adisitia/Christopher Rusdianto menundukkan pasangan tuan umah Prem Singh/Ankush Joshi 21-14 21-4. Pasangan Rahmad Adianto/Angriawan Berry dan Hendra Gunawan/Candra Wijaya keok.

Nasib pahit dialami wakil ganda putri yang cuma mampu melolsokan Della Haris/Andini Rizky usai mengalahkan Pradnya Gadre/Pajakta Sawant 21-13 21-11 dan pasangan senior Vita Marissa/Nadya Melati yang mendapat bye ke babak kedua.

Wednesday, December 21, 2011

Denmark Ganggu Dominasi China

China gagal menyapu bersih gelar juara BWF World Superseries Finals 2011. Dari lima nomor final yang diikuti para pebulutangkisnya, satu di antaranya tak kuasa direbut.

Dengan menempatkan seluruh pebulutangkisnya di partai puncak, Minggu (18/12/2011, dominasi China diganggu Denmark yang menang di ganda putra.

Di partai-partai final, pertandingan ganda putri antara pasangan Wang Xiaoli/Yu Yang kontra pasangan Korea Ha Jung Eun/Kim Min Jung dipanggungkan lebih dulu. Hasilnya, Wang/Yu jadi juara dengan kemenangan 21-8 21-12 langsung.

Di partai kedua terjadi final antara para pemain China saat Zhang Nan/Zhao Yunlei berebut jadi yang terbaik lawan Xu Chen/Ma Jin di ganda campuran. Zhang/Zhao menang 21-13 21-15.

Di ganda putra yang dimainkan setelahnya, Chai Biao/Guo Zhendong turun melawan pasangan Mathias Boe/Carsten Mogensen dari Denmark. Kali ini pasangan China kalah 23-25 7-21.

Setelahnya, giliran Wang Yihan yang berjaya di tunggal putri usai mengalahkan Saina Nehwal dari India dengan 18-21 21-13 21-13.

Di final antara sesama pebulutangkis China lainnya di tunggal putra, Lin Dan berhasil menunddukkan Chen Long dengan 21-12 1-16 dalam partai selama 45 menit.

Total, dari lima nomor di BWF World Superseries Finals, China pun merebut empat gelar juara, dengan satu gelar lain direbut pasangan asal Denmark.
dikeutip dari : detik.com

Tuesday, December 20, 2011

Alamsyah Harumkan Tunggal Putra Indonesia



JAKARTA – Pebulutangkis asal Indonesia, Alamsyah Yunus berhasil mengharumkan nama Indonesia di gelaran India Open International Challenge 2011. Dengan hasil ini, Indonesia merebut tiga gelar juara setelah sebelumnya merebut dua gelar melalui pertandingan final sesama pemain Indonesia.

Sebelumnya, tunggal putra Indonesia, Alamsyah Yunus berhasil maju ke babak berikutnya, setelah mengalahkan pemain asal India, Prannoy HS. Alamsyah yang diunggulkan di tempat pertama menang dua set langsung 23-21, 21-10.

Pemain  berumur 25 tahun ini diunggulkan di tempat pertama tunggal putra merebut gelar juara dengan mengalahkan pemain India, Gurusaidutt R, dalam dua game 21-17, 24-22.

Yunus melalui pertandingan final tersebut dengan cukup ketat, namun akhirnya  juara Tata Open India International Challenge pada 2010 ini menang dalam laga yang berlangsung selama 1 jam 2 menit, Minggu (18/12/2011).

Yunus berhasil melengkapi gelar juara yang diraih nomor ganda campuran, Fran Kurniawan/Shendy Puspa Irawati yang keluar sebagai juara dengan mengalahkan Riky Widianto/Richi Dili Puspita 21-15, 21-15.

Sementara gelar juara yang kedua direbut di nomor ganda putri. Unggulan pertama Della Destiara Harris/Andini Suci Rizky keluar sebagai juara dengan mengalahkan unggulan kedua Imawan Gebby Ristiyani/Nuraidah Tiara Rosalia 23-21, 21-13.

Dengan kemenangan yang diraihnya ini berhasil menutupi keterpurukan rekan-rekan pebulutangkis lainnya yang bermain di ajang BWF World Superseries Final 2011.

Muhammad Indra Nugraha - Okezone

Monday, December 19, 2011

Atlet Bulutangkis Butuh Peremajaan



BULUTANGKIS merupakan salah satu olahraga yang dibanggakan Indonesia, namun saat ini prestasi yang diraih oleh atlet-atlet bulutangkis Indonesia belakangan ini, boleh dibilang merosot dari tahun-tahun sebelumnya.

Seperti diketahui, Indonesia gagal total di ajang BWF World Superseries Final 2011. Dari empat nomor yang diikuti, tak ada satu pun wakil Indonesia yang bisa memberikan prestasi.

Taufik Hidayat yang selalu menjadi tumpuan Indonesia dalam beberapa tahun ini, tidak dapat berbuat banyak hanya mampu menjadi juru kunci grup saja tanpa memenangkan satu pun pertandingan. Di laga terakhirnya ia dpermalukan atlet dari China, Chen Long dalam dua game 21-13, 21-7.

Hal yang sama diraih oleh Simon Santoso, pasangan Ahsan/Bona, dan ganda campuranTontowi Ahmad /Liliyana Natsir. Para wakil Indonesia ini harus pulang lebih cepat dengan tangan kosong dari ajang tersebut.

Kegagalan semua ini boleh jadi karena kegagalan pembinaan oleh PBSI melahirkan atlet-atlet muda potensial karena terus mengandalkan para pemain senior seperti Taufik Hidayat, Simon Santoso, Maria Kristin Yulianti, dan Vita Marissa. Di mana semuanya telah berumur di atas 25 tahun.

Memang pengalaman mereka bisa diandalkan tapi kita butuh sebuah regenerasi dalam cabang olahraga ini. Di mana seharusnya atlet-atlet muda mulai diberi kesempatan untuk bermain, dan akan menjadi sebuah maklum, bila mereka mengalami kekalahan, karena masih membutuhkan jam terbang.

Beda halnya dengan para pemain senior yang berlaga dan mengalami kekalahan, karena akan menimbulkan banyak pertanyaan dan tanda tanya mengapa hal itu terjadi.

Sebagai acuan lainnya kita bisa lihat dari rangking 10 besar tunggal putra versi Federasi Bulutangkis Dunia (BWF). Indonesia hanya menyisakan satu nama saja, yaitu Simon Santoso di peringkat ke delapan. Nama-nama, seperti Taufik Hidayat, Tommy Sugiarto, Sonny Dwi Kuncoro dan lainnya harus puas di luar 10 besar.

Mungkin, di saat eranya Susi Susanti dan Alan Budikusuma, Indonesia masih bisa menjadi lawan yang cukup ditakuti oleh negara-negara seperti China, Malaysia, Jepang dan Korea. Tapi, kini menghadapi pemain dari Thailand pun misalnya, atlet kita sudah kerepotan.

Saat ini tak ada waktu untuk mencari siapa yang salah mengapa prestasi Indonesia di olahraga selalu terpuruk. Saatnya mulai untuk berbenah diri dan kembali melakukan pembinaan yang cukup baik dan menjaga aset yang dimiliki Indonesia.

Muhammad Indra Nugraha - Okezone

Friday, December 16, 2011

Indonesia Gagal Total

Pebulutangkis Indonesia harus menerima pil pahit pada ajang BWF World Superseries Final 2011. Dari empat nomor yang diikuti, tak ada satu pun wakil Indonesia yang bisa memberikan prestasi. 12bet.com
Indonesia diketahui hanya berhak menurunkan empat pemain pemain terbaiknya di tiga nomor, yakni tunggal putra, ganda putra dan ganda campuran di ajang yang menyediakan hadiah total USD500 ribu ini.

Para wakil Merah Putih yang tampil adalah Taufik Hidayat dan Simon Santoso (tunggal putra), Mohammad Ahsan/Bona Septano (ganda putra) dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di nomor ganda campuran.

Sayangnya, dari empat andalan ini, misi Indonesia meraih sukses dipastikan gagal total. Pasalnya, keempat wakil ini gagal melewati hadangan lawan-lawannya di babak penyisihan grup.



Di nomor tunggal putra, pebulutangkis terbaik Indonesia Taufik Hidayat harus menelan malu, lantaran gagal meraih satu pun kemenangan. Tergabung di grup B, bersama dua andalan China, Chen Long dan Lin Dan serta pemain muda Jepang, Kenichi Tago, Taufik mengakhiri laga di posisi juru kunci karena tak mampu meraih kemenangan. Di laga terakhir melawan Chen Long, Jumat (16/12/2011), Taufik dipermalukan 21-13, 21-7.

Setali tiga uang dengan Taufik, Simon Santoso juga harus menerima kenyataan hanya jadi penghuni dasar klasemen. Simon juga gagal meraih kemenangan baik itu saat melawan Peter Hoeg Gade, Lee Chong Wei dan terkini dikalahkan wakil Jepang, Sho Sasaki, Jumat (16/12/2011). 12bet.com

Pada nomor ganda putra, Ahsan/Bona juga sudah dipastikan tersingkir meski masih menyisakan satu laga melawan, ganda putra Malaysia, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong, hari ini. Dua kekalahan yang mereka alami dari Mathias Boe/Carsten Mogensen (Denmark) dan Jung Jae Sung/Lee Yong Dae di dua laga awal memaksa mereka angkat koper.

Terakhir dari nomor ganda campuran, Tontowi Ahmad /Liliyana Natsir yang sempat memberikan harapan setelah meraih kemenangan di pertandingan pertama atas Robert Blair (Inggris). Sayang, di dua laga berikutnya, Tontowi/Liliyana harus mengakui lawan-lawannya. Kemarin, ganda campuran peringkat empat dunia dipaksa menyerah tiga game oleh ganda campuran China, Xu Chen/Ma Jin. 12bet.com
Terakhir, pada laga pamungkas, Jumat (16/12/2011), Tontowi/Liliyana harus mengakui pasangan terbaik dunia Zhang Nan/Zhao Yunlei dengan permainan ketat tiga game.

Dengan kekalahan ini, ganda campuran peraih emas SEA Games XXVI ini harus tersingkir setelah hanya menempati posisi tiga klasemen akhir Grup A, dengan raihan satu kemenangan dan dua kalah.

Dikutip dari okezone.com

Thursday, December 15, 2011



Tim bulutangkis beregu putra Indonesia mempersembahkan medali emas pertama pada ajang ASEAN Para Games VI di Sritex Arena, Solo, Kamis 15 Desember 2011. Indonesia berhasil mengkandaskan perlawanan tim bulutangkis Malaysia dengan skor 2-1.

Indonesia merebut pertandingan pertama setelah tunggal putra Hari Susanto berhasil mengalahkan Umar Bakri dua set langsung 21-11 dan 21-6. Namun, di pertandingan kedua Malaysia berhasil menyamakan kedudukan 1-1. 12bet

Tunggal putra Indonesia, Suryo Nugroho, tidak bisa melanjutkan pertandingan setelah mengalami cedera pergelangan kaki kanan saat menghadapi Cheah Like Hou. Suryo memutuskan untuk tidak menyelesaikan pertandingan saat tertinggal 14-21 dan 11-13.

Sukses Indonesia ditentukan oleh pasangan Imam Kunantoro/Tri Hono di pertandingan ketiga. Imam/Tri sukses mengalahkan pasangan Malaysia Laiman Suhaili/Saaba Hairul Fozi dua set langsung 21-13 dan 21-7.

Medali emas pertama dari cabang bulutangkis memang sudah diprediksi sebelumnya. Manajer bulutangkis Indonesia, M. Nurahman, mengaku sukses Indonesia menekuk Malaysia sudah sesuai prediksi dan target "Sejak awal kami telah memprediksi bisa meraih emas pertama dari tim beregu dan hasil ini membuktikan kemampuan kami. Target Indonesia dalam cabang bulutangkis adalah sembilan emas dari jumlah 21 medali emas yang diperebutkan," ujar Nurahman.

Sementara itu, medali perunggu jatuh ke tangan Vietnam setelah mengalahkan Thailand di perebutan tempat ketiga.

Dikutip dari Kompas.com

Wednesday, December 14, 2011

Chong Wei Kembali Rebut Gelar Pemain Terbaik

Untuk kali ketiga beruntun pebulutangkis Malaysia, Lee Chong Wei, terpilih sebagai Pemain Terbaik BWF 2011. Sedangkan pebulutangkis Indonesia, Liliyana Natsir, menjadi pemain putri terfavorit pilihan fans. 

Meski dikalahkan pebulutangkis China, Lin Dan, pada Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2011 beberapa waktu lalu, namun pamor Chong Wei tidaklah turun. Pebulutangkis nomor satu dunia tersebut tetap dipilih Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) sebagai Pemain Terbaik 2011.12bet

Tahun ini prestasi Chong Wei memang menurun, dengan hanya menyabet enam gelar, namun pemain 29 tahun tersebut tetap mampu menunjukkan konsistensinya. Chong Wei bahkan 11 kali lolos ke final sebuah turnamen Super Series secara beruntun tahun ini. 
Penyerahan gelar Pemain Terbaik BWF 2011 dilakukan secara simbolis kepada Chong Wei oleh Presiden BWF, Kang Young Joong, di sela-sela pembukaan BWF World Superseries Finals 2011 di Liuzhou, China, Senin 12 Desember 2011.

Di bagian putri, pasangan ganda putri China nomor satu dunia, Wang Xiaoli/Yu Yang, dinobatkan sebagai pemain terbaik. Ini adalah kali pertama dalam sejarah sebuah pasangan ganda campuran putri terpilih sebagai pemain terbaik.  Sebagaimana yang dilansir situs resmi BWF, ketenaran Wang/Yu hanya kalah dari pebulutangkis Indonesia Liliyana Natsir. Pasangan Tontowi Ahmad di nomor ganda campuran tersebut menjadi pemain terfavorit pilihan fans. 12bet


Dikutip dari bacain.com

BWF World Final Superseries 2011 Empat Wakil Indonesia Berlaga di Final

Empat pebulutangkis Indonesia, Simon Santoso (tunggal putra), Taufik Hidayat (tunggal putra), Bona Septano/ Mohammad Ahsan (ganda putra) dan Tantowi Ahmad/ Liliyana Natsir (ganda campuran). Simon Santoso tampil di partai final Super Series 2011 berhadiah total USD 500.000 yang berlangsung di Liuzhou, China 14-18 Desember 2011.

Final Superseries hanya diikuti delapan atlit/pasangan yang memiliki peringkat terbaik superseries delapan besar dan hanya bisa diikuti dua atlit/pasangan untuk setiap anggota Badminton World Federation (BWF).

Pada nomor tunggal putra Simon Santoso dan Taufik Hidayat yang berada di peringkat 9 dan 10 Superseries lolos ke babak final setelah dua tunggal putra China, Chen Jin [5] dan Du Pengyu [7] tidak bisa ikut serta karena aturan yang berlaku. Dua rekannya dari China, Chen Long [2] dan Lin Dan [3] tampil di partai final mewakili China.

PasanganBonaSeptano/Mohammad Ahsan satu-satunya wakil Indonesia di nomor ganda putra setelah mereka berhasil meraih peringkat 8 superseries. 

Sedangkah dua pasangan ganda putra Indonesia lainnya, Alvent Yulianto Chandra/ Hendra Aprida Gunawan dan Markis Kido/Hendra Setiawan tidak bisa mengikutinya karena berada di peringkat 9 dan 10 superseries.

Satu lagi wakil Indonesia yang tampil di partai final menjadi milik pasangan, Tantowi Ahmad/ Liliyana Natsir di nomor ganda campuran. Peringkat Tantowi/Liliyana di ajang superseries berada di peringkat 5.



Greysia Polii/Meiliana Jauhari yang berada di peringkat 8 dunia BWF ternyata tidak lolos di ajang final superseries karena hanya berada di peringkat 14 superseries dan malah masih berada di bawah peringkat superseries pasangan Vita Marissa/Nadya Melati yang menempati posisi 12 superseries.

 Tunggal putri Indonesia masih jauh dari harapan. China yang menempati tiga wakilnya di 8 besar peringkat superseries hanya bisa diwakili oleh Wang Yihan [1] dan Wang Xin [2], sementara posisi Wang Shixian [3] akan diisi atlit tunggal putri di luar China. Demkian juga Liu Xin [9] tidak bisa menggantikan posisi Wang Xin yang keluar, tetapi Bae You Joo [10] dari Korea Selatan yang akan menggantikan posisi Wang Xin yang keluar.12bet

Menurut satu sumber kami peroleh menyebutkan bahwa pasangan ganda putra Korea Selatan, Jung Jae Sung/ Lee Yong Dae batal ikut serta karena menderita cedera yang dialami Jung Jae Sung pada Korea Open Grand Prix Gold pekan lalu.

Posisi pasangan Jung Jae Sung/ Lee Yong Dae akan digantikan pasangan peringkat 9 superseries yang ditempati pasangan Indonesia, Alvent Yulianto Chandra/ Hendra AG.

Melihat hasil drawing Final Superseries yang dilakukan BWF sore hari ini di Radisson Blu Hotel, Liuzhou, China nama pasangan Korea Selatan, Jung Jae Sung/ Lee Yong Dae masih terlihat.

Sementara Hendra AG yang seharusnya turun pada Pertamina Open Badminton Championship 2011 yang berlangsung di Jakarta pekan ini berpasangan dengan Candra Wijaya akhirnya mengundurkan diri kepada panitia.

 Dikutip dari Bulutangkis.com

Monday, December 12, 2011

Indonesia Hanya Sisakan Satu Wakil

 Indonesia kembali harus kehilangan wakilnya di Korea Grand Prix Gold 2011 setelah Ricky Karanda Suwardi/Muhammad Ulinnuha ditundukkan ganda putra Korea Selatan Sung Hyun Ko/Yeon Seong Yoo di babak perempat final.

Ricky Karanda Suwardi/Muhammad Ulinnuha kalah dua set langsung, 21-16, 21-18, dari pasangan tuan rumah itu. Ganda putra Merah Putih ini cukup memberikan perlawanan, namun pengalaman lebih yang dimiliki pasangan Korea Selatan ini tak bisa membohongi pertandingan.

Secara peringkat IBF, Ricky Karanda Suwardi/Muhammad Ulinnuha memang kalah jauh dari Sung Hyun Ko/Yeon Seong Yoo. Ganda putra belia Indonesia yang memiliki peringkat 93 dunia sedangkan pasangan Korea Selatan itu berada di ranking 4 dunia.

Pertandingan ini sendiri merupakan pertemuan mereka untuk yang keduakalinya, setelah Ricky Karanda Suwardi/Muhammad Ulinnuha juga kalah oleh Sung Hyun Ko/Yeon Seong Yoo dengan skor 13-21, 19-21 di China Taipe Open Septamber lalu.

Dengan demikian, berarti Indonesia hanya tinggal menyisakan satu wakilnya di Korea Grand Prix Gold 2011, yakni di nomor ganda putri di mana pasangan Anneke Feinya Agustin/Nitya Krishinda Maheswari melaju ke semifinal setelah menaklukkan ganda putrid Korea Selatan A Reum Choi/Hyun Young Yoo dengan dua set langsung 21-16, 21-16.

Sunday, December 11, 2011

Anneke/Nitya Kalah, Indonesia Nihil Gelar

Harapan Indonesia untuk memetik gelar di ajang Korea Grand Prix Gold 2011 dipastikan musnah. Itu terjadi setelah satu-satunya wakil Merah Putih, yakni pasangan Anneke Feinya Agustine/Nitya Krishinda harus terhenti langkahnya di babak semifinal. Taruhan12BET


 

Indonesia yang turun dengan kekuatan lapis kedua pada kejuaraan kali ini memang tidak bisa berbicara banyak. Dari lima nomor yang diikuti, Skuad Merah Putih hanya mampu meloloskan satu wakil di babak semifinal, yakni Anneke/Nitya di nomor ganda putri. Taruhan12BET


Sayangnya, Anneke/Nitya yang jadi tumpuan satu-satunya meraih gelar tidak mampu mewujudkan ekspektasi PB PBSI. Pasangan muda ini harus mengakui keunggulan musuh lamanya, Shinta Mulia Sari/Yao Lei dari Singapura lewat pertarungan ketat tiga game.

Bermain di Hwansun Indoor Stadium, Sabtu (10/12/2011), Anneke/Nitya yang punya rekor cukup baik ketika berhadapan dengan Shinta/Lei mengawali laga dengan cukup baik. Namun, permainan pasangan Singapura ini juga tidak kalah ciamik. Sempat saling kejar-mengejar angka, Anneke/Nitya akhirnya harus merelakan game pertama dimenangkan Shinta/Lei dengan 21-19.

Tertinggal satu game membuat Anneke/Nitya tampil garang di game kedua. Pasangan yang merebut medali emas pada SEA Games XXVI, ini bangkit dan mendominasi permainan. Meski sempat mendapat perlawanan ketat, namun Anneke/Nitya berhasil memaksakaan rubber game usai merebut game kedua, 21-16. Taruhan12BET


Di game penentuan, permainan ngotot ditampilkan kedua pasangan. Hal ini praktis membuat jalannya pertandingan kian ketat. Kejar-mengejar angka pun tidak terelakkan. Namun, Anneke/Nitya gagal mempertahankan performanya di akhir-akhir game, sehingga akhirnya harus kalah 21-19. Hasil ini otomatis membuat Indonesia tidak lagi memiliki wakil dan berarti nihil gelar.

Bagi Anneke/Nitya, kekalahan ini menjadi yang pertama mereka dari pasangan Shinta/Lei. Sebelumnya dalam tiga kali pertemuan di tahun ini, Anneke/Nitya selalu berhasil mengalahkan lawannya itu.

Diktuip : detik.com

Friday, December 9, 2011

Tommy Lolos ke 8 Besar, Febe Terhenti

Tommy Sugiarto berhasil lolos ke perempatfinal usai melewati laga tiga gim melawan pebulutangkis China Taipei. Sayangnya, sukses Tommy gagal diikuti pebulutangkis tunggal putri Maria Febe Kusmastuti.




Tommy terus menjaga asa Indonesia di nomor tunggal putra. Memainkan laga babak ketiga, unggulan kelima ini menundukkan Hsu Jen Hao 21-15 15-21 24-14, Kami (8/12/2011).

Tugas berat menanti Tommy di laga selanjutnya. Unggulan ketiga sekaligus favorit tuan rumah, Lee Hyun Il akan menjadi lawannya guna memperebutkan satu tempat di babak semifinal.

Sedangkan di partai babak kedua yang digelar sebelumnya, Febe masih terlalu lemah buat unggulan lima asal China, Li Xuerui. Dalam waktu 33 menit, Febe dipaksa menyerah dua gim langsung dengan skor 15-21 13-21.

Kegagalan Febe menyudai kiprah tunggal putri di turnamen ini. Satu tunggal putri yang turut ikut serta, Aprilia Yuswandari sudah tereliminasi lebih dulu.

diktuip : detik.com

Thursday, December 8, 2011

Korea GP Gold 5 Wakil 'Merah Putih' Melaju

Indonesia berhasil meloloskan lima wakilnya ke babak kedua Korea Grand Prix Gold 2011. Namun, tunggal putri Aprilia Yuswandari terpaksa pulang lebih awal usai takluk dari pebulutangkis Malaysia.



Kelima wakil yang berhasil lolos tampil dari nomor ganda. Dimulai dari ganda campuran, Fadhilah Irfan/Anggraini Weni mengalahkan Jang Seung Hoon/Yoon Yeo Sook dua game langsung 22-20 21-15, Rabu (7/12/2011).

Sukses itu diikuti oleh ganda putri peraih emas SEA Games 2011, Anneke Feinya/Nitya Krishinda juga berhasil menang dari Chae Yoo Jung/Lee Im Jung 21-14 21-9 untuk maju ke babak berikutnya.

Dua ganda putri lainnya, Della Destiara/Andini Suci dan Komala Dewi/Jenna Gozali serta ganda putra Ricky Karanda/Muhammad Ulinnuha turut memastikan langkah ke babak kedua usai mengalahkan lawan-lawannya.

Adapun tiga wakil Indonesia langsung kandas di babak pertama. Aprilia takluk dari Tee Jing Yi dalam pertarungan tiga set 9-21 21-23 18-21. Hal ini menjadikan Maria Febe menjadi satu-satunya tunggal putri 'Merah Putih'.

Sementara ganda putri Imawan Gebby Ristyani/Nuraidah Tiara Rosalia dan Gideon Markus Fernaldi/Agripinna Prima Rahmanto Putra gagal mengikuti laju rekan-rekannya ke babak berikutnya.

Wednesday, December 7, 2011

'Pasangan Emas' Indonesia Ditargetkan ke Semifinal

Anneke Feinya Agustine/Nitya Krishinda Maheswari, pasangan ganda putri Indonesia peraih emas di SEA Games XXVI, diharapkan mampu menembus semifinal Korea GP Gold 2011.

Dari hasil undian ajang yang berlangsung dari 6 sampai 11 Desember 2011 tersebut, Anneke/Nitya dihadapkan dengan pasangan tuan rumah, Chae Yoo Jung/Lee Im Jung, yang di atas kertas akan dapat dilewati.



Jika berhasil melaju, di babak kedua Anneke/Nitya sejatinya akan menghadapi unggulan pertama yang juga berasal dari Korea, Kim Min Jung/Ha Jung Eun. Taruhan12BET

Akan tetapi, jika Anneke/Nitya bisa sampai ke babak kedua, dipastikan mereka juga akan langsung lolos ke perempatfinal karena Kim/Ha sudah dipastikan mundur dari gelaran ini.Taruhan12BET

"Tentunya ini kesempatan untuk Anneke/Nitya, dan mereka harus memanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Apalagi lawan-lawan setelahnya juga bagus-bagus," ujar Aryono Miranat, pelatih ganda putri mengenai mundurnya Kim/Ha, seperti dilansir situs resmi PBSI.

Dengan kenyataan tersebut, Anneke/Nitya pun diharapkan Aryono setidaknya dapat menembus babak semifinal.Taruhan12BET

"Pasangan emas" Indonesia di SEA Games XXVI tersebut akan melakoni partai pertamanya, Rabu (7/12/2011) sore waktu setempat, di Stadion Indoor Hwasun.

Tuesday, December 6, 2011

Tontowi/Liliyana Pastikan Juara, Simon Kandas

Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir memastikan diri menjadi juara di Makau Terbuka 2011. Gelar di nomor ganda campuran itu merupakan satu-satunya yang didapat "Merah Putih" usai Simon Santoso kandas.




Ganda campuran unggulan teratas itu lebih dahulu mengatasi perlawanan ganda Thailand, Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam dengan skor 21-17 21-11 untuk maju ke babak final, Sabtu (3/12/2011). Taruhan12BET

Di laga puncak sedianya Tontowi/Liliyana akan melawan Chen Hung Ling/Cheng Wen Hsing yang memenangi laga sengit di semifinal lain melawan pasangan Indonesia lainnya Muhhamad Rijal/Debby Susanto dengan 18-21 21-14 21-14. Taruhan12BET

Akan tetapi seusai pertandingan Chen/Cheng memutuskan untuk mengundurkan diri akibat cedera dan tak memainkan laga final, Minggu (4/12) sehingga otomatis Tontowi/Liliyana berhak atas gelar juara.

Peraih medali emas SEA Games 2011 itu menyelamatkan muka Indonesia dengan meraih gelar di ajang ini. Soalnya, Simon yang main di nomor tunggal putra gagal ke final usai dikalahkan Du Pengyu dari China.

Simon mengawali pertandingan dengan apik dan mampu mendominasi Du sampai paruh pertama gim I. Sayangnya penampilan tersebut gagal dipertahankan unggulan kelima ini sehingga harus menyerah 17-21.

Gim II berjalan amat buruk buat Simon. Sejak awal ia tak mampu mengimbangi permainan Du dan kembali kalah dengan skor yang sama 17-21. Taruhan12BET

dikutip : detik.com

Monday, December 5, 2011

Tontowi/Lilyana Selangkah Lagi, Simon Tumbang

Tak sampai memakan waktu setengah jam, pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir memastikan satu tiket final. Sedangkan satu pasangan lainnya, Muhammad Rijal/Debby Susanto tumbang.




Tontowi/Lilyana yang bersua pasangan Thailand, Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam untuk pertama kalinya ini, tak mau santai saat menekan lawannya sejak servis pertama. Meski hanya memenangkan satu smes dan sembilan netting di set pertama, pasangan Indonesia itu berhasi menutup set pertama dengan kemenangan 21-17.

Di set kedua, pasangan Thailand sudah terlihat kehabisan stamina akibat memforsir diri di set pertama. Berbekal pengalaman, Tontowi/Lilyana juga mampu merebut set kedua, sekaligus menyudahi perlawanan Sudket/Saralee dengan kemenangan 21-11 hanya dalam waktu 29 menit..

Indonesia gagal menciptakan All-Indonesia Final di sektor ganda campuran. Pasangan Muhammad Rijal/Debby Susanto harus bertekuk lutut dari pasangan China Taipei, pada pertandingan sebelumnya.

Rijal/Debby, harus terhenti lajunya, setelah ditekuk duet China Taipei, Chen Hung Ling/Cheng Wen Hsing melalui kekalahan rubber set, 21-18 14-21 14-21 dalam pertarungan yang berjalan selama 46 menit.

Tontowi/Lilyana adalah satu-satunya wakil merah-putih yang mampu meraih tiket final Macau Open tahun ini. Pasalnya, wakil terakhir dari sektor tunggal putra, Simon Santoso juga gagal. Simon dibekuk pebulutangkis China, Du Pengyu (17-21 17-21) di semi final terakhir, sore ini.

dikutip : okezone.com

Sunday, December 4, 2011

Tontowi/Lilyana Selangkah Lagi, Simon Tumbang


MACAU – Tak sampai memakan waktu setengah jam, pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir memastikan satu tiket final. Sedangkan satu pasangan lainnya, Muhammad Rijal/Debby Susanto tumbang.

Tontowi/Lilyana yang bersua pasangan Thailand, Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam untuk pertama kalinya ini, tak mau santai saat menekan lawannya sejak servis pertama. Meski hanya memenangkan satu smes dan sembilan netting di set pertama, pasangan Indonesia itu berhasi menutup set pertama dengan kemenangan 21-17.

Di set kedua, pasangan Thailand sudah terlihat kehabisan stamina akibat memforsir diri di set pertama. Berbekal pengalaman, Tontowi/Lilyana juga mampu merebut set kedua, sekaligus menyudahi perlawanan Sudket/Saralee dengan kemenangan 21-11 hanya dalam waktu 29 menit..

Indonesia gagal menciptakan All-Indonesia Final di sektor ganda campuran. Pasangan Muhammad Rijal/Debby Susanto harus bertekuk lutut dari pasangan China Taipei, pada pertandingan sebelumnya.

Rijal/Debby, harus terhenti lajunya, setelah ditekuk duet China Taipei, Chen Hung Ling/Cheng Wen Hsing melalui kekalahan rubber set, 21-18 14-21 14-21 dalam pertarungan yang berjalan selama 46 menit.

Tontowi/Lilyana adalah satu-satunya wakil merah-putih yang mampu meraih tiket final Macau Open tahun ini. Pasalnya, wakil terakhir dari sektor tunggal putra, Simon Santoso juga gagal. Simon dibekuk pebulutangkis China, Du Pengyu (17-21 17-21) di semi final terakhir, sore ini.

Randy Wirayudha - Okezone

Friday, December 2, 2011

Ahsan/Bona Tak Terbendung

Mohammad Ahsan/Bona Septano dan Meiliana Jauhari/Greysia Polii lolos ke perempatfinal turnamen Makau Terbuka. Sementara itu, Anneke Feinya Agustin/Nitya Krishinda Maheswati harus angkat koper.



Satu tempat di babak perempatfinal berhasil diraih Ahsan/Bona setelah mengalahkan rekannya, Angga Pratama/Ryan Agung Saputra, di babak kedua, Kamis (30/11/2011). Unggulan kedua itu menang dua set langsung 21-16, 21-15 dalam tempo 21 menit.Taruhan12bet

Di babak perempatfinal, Ahsan/Bona sudah ditunggu pasangan asal China Taipei, Fang Chieh Min/Lee Sheng Mu, yang menjadi unggulan ketujuh.

Satu lagi pasangan ganda putra Indonesia, Alvent Yulianto/Hendra Aprida Gunawan, juga melaju ke babak selanjutnya. Mereka mengalagkan pasangan China, Liu Xiaolong/Qiu Zihan 21-16, 21-17. Selanjutnya, mereka akan berhadapan dengan sesama ganda Indonesia, Markis Kido/Hendra Setiawan yang sebelumnya sudah memastikan lolos. Taruhan12bet

Dari nomor ganda putri, Meiliana/Greysia juga belum terhenti langkahnya. Dalam waktu 32 menit, Meiliana/Greysia mengandaskan perlawanan Chou Chia Chi/Yang Chia Chen (China Taipei) dua set langsung 21-17, 21-14.

Anneke/Nitya gagal menyusul ke babak perempatfinal setelah menyerah dari Kyung Eun Jung/Ha Na Kim (Korea Selatan) 21-12,21-15. Pasangan asal Korea Selatan inilah yang akan menjadi lawan Meiliana/Greysia di babak perempat final.

Sementara itu dari nomor tunggal putra, langkah Tommy Sugiarto harus terhenti di babak ketiga. Tommy dikalahkan pemain Malaysia, Muhammad Hafiz Hashim 19-21 dan 13-21.Taruhan12bet

Nasib serupa dialami oleh Alamsyah Yunus. Dia juga terseingkir usai dikalahkan oleh Kenichi Tago (Jepang) dengan skor 17-21 dan 17-21.

dikutip dari : detik.com