Friday, August 3, 2012

Tradisi Emas Indonesia Terhenti

Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir. (Foto: Reuters) 


Tradisi Indonesia untuk mengumandangkan lagu Indonesia Raya di ajang Olimpiade dari cabang olahraga bulutangkis berakhir sudah. Akhirnya, setelah 20 tahun tradisi itu bertahan, kini pupus di Olimpiade 2012.

Ya, sejak bulutangkis pertama kali dipertandingkan padaOlimpiade 1992, Barcelona, bulutangkis selalu menyumbangkan medali emas, yang mana hampir semua nomor yang dipertandingkan Indonesia berhasil mendapatkan medali.

Untuk medali emas, Alan Budikusuma dan Susi Susanti jadi pendobrak tradisi merebut emas. Sedangkan medali perak diraih oleh Ardi B. Wiranata dan ganda putra Gunawan/Eddy Hartono. Sedangkan medali perunggu kembali diraih atlet Indonesia, Hermawan Susanto.

Kejayaan Indonesia kembali berlanjut di Olimpiade 1996, Atlanta. Kali ini, medali emas disumbangkan oleh ganda putra Ricky Subagja/Rexy Mainaky. Sedangkan perak diraih Mia Audina, sementara medali perunggu diraih Susi Susanti, dan ganda putra Deni Kartono/Antonius.

Empat tahun kemudian di Sydney, Australia, ganda putra kembali mengharumkan nama bangsa lewat Tony Gunawan/Chandra Wijaya. Sementara perak, Merah Putih mendapatkan empat medali. Mereka yang menyumbangkannya adalah angkat besi Lisa Rumbewas, tunggal putra Hendrawan, dan ganda campuran Minarti Timur/Tri Kusharyanto. Perunggu diperoleh dua atlet angkat besi Winarti Binti Slamet dan Sri Indriyani.

Tunggal putra kembali berjaya di Olimpiade 2004, Athena. Kali ini, giliran Taufik Hidayat berhasil mengumandangkan lagu Indonesia Raya. Perak diraih oleh atlet angkat besi Lisa Rumbewas, sementara perunggu diborong oleh tunggal putra Sony Dwi Kuncoro, dan ganda putra Eng Hian/Flandy Limpele.

Ganda putra lagi-lagi mampu mengharumkan nama Indonesia di ajang Olimpiade Beijing 2008. Nama Markis Kido/Hendra Setiawan menjadi penyelamat muka Garuda, setelah menyumbangkan medali emas, perak diraih ganda campuran Nova Wilidianto/Liliyana Natsir dan perunggu dipersembahkan Eko Yuli Irawan dan Triyatno.

Rekor paling buruk tercipta di Olimpiade 2012. Cabor bulutangkis tidak mampu menyumbangkan medali emas. Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang menjadi harapan kandas di babak semifinal oleh Xu Chen/Ma Jin. Dengan demikian, Indonesia mendapatkan 1 perak dan 1 perunggu.



No comments:

Post a Comment